Telah Lama__


Yang telah lama pergi. Itu novel yang baru saja kubaca, tepatnya kubaca lagi. Judulnya mengingatkanku tentang lembar catatan ini. Mungkin suatu hari jika saya terus menunda, dan tak lagi menulis disini maka akan tiba waktunya yang dikatakan tadi akan benar-benar kejadian. Telah pergi. 

Tulisan ini bukan tentang novel itu, tapi perihal kebiasaan yang akhir-akhir ini mulai kutinggalkan. 

Setelah berhari-hari berhenti, seolah lupa, bahkan merasa kenapa mau repot jika memang tidak ada yang harus diceritakan lagi. Saya malah mulai nyaman. Seolah tidak ada tugas, tidak ada hal yang menunggu diselesaikan.

Rasanya terbalik dengan semua kalimat-kalimat manis yang biasanya kutuliskan. Jika ini menyenangkan, melegakan seperti halnya curhat, dan kegembiraan setelah sesaat beberapa kata itu telah merangkai cerita memenuhi lembar-lembar dalam catatan ini.  

Entahlah. 

Apakah ini sebuah paradoks. Ketika berusaha menyenangi sesuatu tetapi disisi lain justru memungkirinya. Dan kebingungan kian menyergap, kenapa jarak impian itu kian jauh apakah selama ini langkahku tidak bergeming? Hanya dititik yang sama berputar di sana saja, sama sekali belum beranjak. 

Ini rasanya kembali gelap. Yang memang sejak awal terasa buram. Kupikir dalam perjalanannya titik cahaya akan berkumpul menjadi terang yang kian benderang meneranginya. 

Baiklah, sebelum semuanya benar-benar telah pergi izinkan aku setidaknya menelusuri kembali bait-bait yang pernah dirangkai ini. Menyulam ingatan-ingatan indah yang sempat tersemai. Mungkin saja aku melupakan sesuatu, perihal kenapa hal ini kembali terasa sulit. Apakah jalan-jalan yang coba kususuri benar-benar tanpa cahaya, atau jangan-jangan Aku yang lupa menyalakan pijar-pijar terangnya, terlalu percaya diri hanya dengan mengandalkan insting dan perasaan saja. 

Ini bukan perpisahan, bukan. 

Bukankah kepergian sejenak akan meletupkan rindu yang boleh jadi akan menjadi bara semangat untuk kembali menyulam kisah-kisah romantis kita. Seperti dulu, setiap saatnya berbagi cerita tidak peduli seperti apa kalimat-kalimat itu akan terangkai. Begitu saja mengalir, apa adanya. Dan kita selalu bisa menerimanya. Betapapun biasanya, dan remehnya episode-episode itu. Tapi entah kenapa itu selalu istimewa, mengirimkan kesejukan di dalam diri. 

Iya, ini selalu tentang mencari hikmah dari setiap hal yang telah dilewati, berusaha memaknainya dengan lebih baik, melihatnya dari sudut pandang yang lebih bijak. Dan rasanya tidak ada yang boleh pergi, kalaupun  kata pergi itu sejenak ada maka masih ada kosa kata kembali untuk membuat semuanya terjalin lagi.

#kita mulai saja lagi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari ini sang Kakak Menyusul___

Juni's Mine___